PASANG IKLAN

Berakhir dengan Penghianatan dan sebuah kebohongan

Aku sadar bahwa Tuhan tidak menjanjikan kepada kita untuk hidup yang sejahtera selamanya pesti ada akhirnya. 
Dalam salah satu sabda tuhan bahwa hidup di dunia ini penuh coba, penuh liku, penuh tantangan dan ujian.
Semua itu terjadi secara alamiah, hidup mempunyai watak dasar menseleksi seluruh makhluk yang hidup diatas bumi  ini
Pernah kalian merasa kagum dengan seseorang laki laki ganteng, mencintainya mati-matian, berharap selau terus bersamanya.

Sampai sampai dalam khayalan engkau akan membangun masa depan dan berjuang sama sama bersamamku, tapi kau merasa harus menunggu karena masih ada tanggung jawab kuliah yang harus kau selesaikan? 
Atau jangan-jangan kaulah orang yang siang-malam bekerja keras mengumpulkan uang demi bersegera menikahi pujaan hati yang diam-diam kau sebut namanya dalam doa tanpa henti?

Di Saat segala rancang bangun membangun pernikahan yang kita inginkan sudah sedekat pelemparan mata.
Hati dan otak sudah pula di penuhi kebahagiaan dengan kehidupan bersama idaman hati setelah akad nikah.
Duduk di berdua di pelaminan, menu makanan, design undangan pun sudah terbayang-bayang akan kita bagaimanakan.

Segala macam kebutuhan sudah hampir sempurna kita persiapkan, tiba-tiba setelah beberapa bulan nikah yang selalu di dambakan tidak sesuai harapan 
Usaha dan doa tidak berhasil kita lakukakan. 

“Maafkan saya, Tolong ikhlaskan hutang-hutang saya yang telah kamu bayar”
Demikian statement akhir dari orang yang saya cintai/ Istri saya NAFSIAH Bt NAMAN S.

Disaat itulah kita mulai merasa dunia mengkhianati kita.
Lalu kita berpikir “kenapa harus saya?” yang harus menanggung hutang hutangnya dan kenapa harus saya???.

Jika kemudian kemanusiaanmu memaksamu menangis dan bersedih, berilah Sedikit waktu hatimu untuk menghabiskannya. Tapi jangan lupakan dirimu sepenuhnya. Jangan sampai karena sedemikan larut dirimu dalam kesedihan itu akalmu hilang sadar tentang kemahaadilan Tuhan kita. Segala kendali hidup sepenuhnya di bawah rencananya. 

Selalu ada kemudahan dalam setiap kesukaran yang dihadirkannya. Begitulah janjinya. Segeralah jawab pertanyaan “kenapa harus saya?” itu dengan selalu ingat sabdanya: ”bisa jadi kalian menyukai sesuatu, tapi sebenarnya itu buruk bagimu. Bisa jadi kalian membenci sesuatu padahal menurut Allah itu baik padamu. 
Allah maha mengerti segala sesuatu yang tidak kau tau (dengan sebenar-benarnya)”

Bersyukurlah Bukan Kita yang Menjadi Peluka, tapi kenapa harus saya yang harus menanggung beban hutang hutang mantan suaminya....!

Duka Berbalas Duka Hanya akan Menjatuhkanmu dari Sifat Dewasa
Janji yang di ingkari itu memang menyakitkan "Berjuang sama sama itu " Hanya kata kata  pemanis semata untuk mudah meraih keinginan dan rencanya.
Sebuah pengharapan yang dikhianati dan doa doakupun  pun tak kalah memilukan.

dalam benak hati " TUNTUT atau IKHLASKAN

Tapi apakah kedukaan yang menggores hati kita akan selalu kita balaskan? 
Apa yang akan kau cari dengan melakukannya? 
Kepuasan? 
Kemenangan diatas derita orang lain? 
Lalu apa bedanya kita dengan mereka? 
Sama-sama penghunus luka? 

Ingatlah…! 
Tuhan punya regulasi sendiri bagi penyebar rasa sakit di dunia ini, begitupun untuk mereka yang memilih bersabar untuk menahan diri. 
Tentu saja Alloh menyediakan balasan bagi mereka kejutan-kejutan yang lebih hebat lagi untukku dan azab untuknya

Aku dulu selalu berfikir "cobaan ini sengaja dikirim Tuhan untuk melatih kita menjadi dan selalu waspada"
Agar ketika kita tahu bahwa sakitnya dilukai itu begitu perihnya, darinya kita akan semakin berhati-hati membawa diri.
Ternyata semua itu salah besar, saya semakin terpuruk beban hidup semakin bertambah, kasihan orang tuaku harus 
menanggung rasa yang sangat begitu kecewa karena ulah tidak terpuji Istriku

Ya allah" semoga orang tuaku mendapatkan surgamu" Ammmin ya robal alamin.

Setelah beberapa bulan kami menikah aku mulai sadar ternyata cintaku hanya bertepuk sebelah tangan dan aku hanya di manfaatkan saja. Untuk Membayar hutang hutang dia dan hutang mantan suaminya. 

kini aku sadar dan harus bisa bangkit dari sebuah keterpurukan itu aku harus bisa.

Sebagaimana keburukan tidak akan kembali kecuali kepada pelakunya, begitupun sifat kebaikan.
Orang yang baik di mana pun berada akan selalu baik, orang jahat dimana pun ia berada akan selalu berbuat jahat. dan sebuah karma tidak akan pernah bisa terlepas.

Ketika kita menyebarkan kebaikan dengan penuh keikhlasan, kita kemudian menjadi sesuatu yang sangat dirindui oleh banyak orang.
Bersamamu mereka bahkan merasa rela berbagi surga di kehidupan mendatang.

Menangkan Diri kita Dari Nafsu yang Sementara
Balaslah Rasa Sakit hatiku ini dengan Menebar Manfaat Pada Orang Lain Sebanyak-banyaknya semoga aku bisa

Itulah pelajaran kebodohan dariku yang dahulu pengalaman aku dan orang tuaku di lukai hatinya oleh mantunya.

Ketika aku bangkit nanti, buatlah ibuku bangga.
Ketika aku berada di puncak kebahagiaan dan di saat ia di sepertiga malam mendoakan ku,
“Telah aku Ikhlaskah kamu berbagi. surga akan terus bersamaku di hari kebahagian nanti?” 
ketika mendengar itu semoga kau akan mendapat kebahagian duani akhirat

Aamin ya robal alamin

Baca Juga Artikel Lainya