Apa yang kalian kalian pikirkan tentang kehidupan?
Terutama kehidupan rumah?
Lingkungan sekitar?
Pergaulan?
Masa lalu?
Masa saat ini?
Kadang gua benci mengatakan ini, tapi gua tetep mengatakannya.
Gua coba bangkit dari depresi ini?
Pasti
Gua coba keluar dari penjara kelam ini?
Pasti
Gua coba melepaskan diri dari monster yg mengendalikan gua?
Ya tentu.
Kalo mereka bertanya, sekarang bagaimana? Gua cma bisa jwb, entahlah. Kadang gua merasa gua berhasil bangkit tapi kadang gua ngerasa gua semakin terperosok ke dallm jurang ini.
Gua mau cerita perspektif gue, karena rasanya depresi itu susah banget dijelasin.
Pengalaman gue, suicidal thoughts udah dari kecil, tapi yg bangkitin depresi gua itu setelah kepergian nyokap th 2015 lalu hampir 5th ini peaknya.
Bisa dibilang itu karena kesepian (iya gue jomblo, tapi bukan itu intinya) banyak faktor lain terutama keluarga yg selalu menekan gua hari demi hari sampe akhirnya memperparah depresi gua, gua banyak mendapati kekerasan perbuatan dari mereka, dan pukulan2 perkataan yg melebamkan perasaan gua.
Stigma depresi itu nyata gais.
Gua berasal dari keluarga yang gak seharmonis kebanyakan keluarga, di mana gua harus berjuang mati matian buat tetap bertahan dengan segala kebencian yang ada, teriakan teriakan dan pertengkaran mereka cuma buat gua ingin nangis dan melukai diri gua sendiri, percaya atau tidak meskipun sekarang semua terlihat baik baik saja tapi kenyataannya tidak.
Secara lingkungan gue bisa di bilang cukup, tapi gue gapunya banyak temen, sekolah gue gak lancar, hidup gue ngga pernah ngga ada masalah.
Makanya susah buat gua minta tolong ke orang orang terdekat gua karena ini hal yg tabu dan nggak semua orang mengerti apa yg diri gua rasain, tubuh sehat tanpa jiwa? Gmna y nge jelasinnya Karna itu yg selama ini gua rasain dan gua selalu berpikir seandainya bisa memberikan tubuh sehat ini ke orang yg membutuhkannya.
Karna Hal ini nggak akan pernah bisa hilang, gue cuma bisa berusaha hidup dengan depresi ini.
Gue bahkan nggak tau pasti kapan monster ini bangun lagi, nggak bisa di duga datengnya.
Kalau kalian sudah sadar keadaan kalian, reach out.
Isolasi itu berbahaya gua pernah mengisolasi diri gua di kamar dan ternyata Bkn malah memperbaiki tapi malah memperburuk keadaan.
Gak ada yg salah saat kalian Menunjukkan kekurangan kalian, itu bukan hal yang lemah, itu artinya kalian berani dan kuat menghadapi rasa takut kalian.
Percayalah dengan semesta. Kalian dibantu itu juga bukan berarti kalian lemah, itu berarti mereka percaya dengan kekuatan kalian dalam melawan semua kendala.
Keputusan bunuh diri kalian, gue hargai karena gue ngerti, hidup emang berat dan rumit.
Maka, pastikan kematian kalian bermakna, karena kalian mati cuma sekali, jangan sia-siakan kematian yang berharga itu.
Ingat, dunia ini gila.
Bach meniduri sepupunya sendiri.
Archimedes si penari telanjang.
Einstein benci kaus kaki.
Dedy corbuzier jatoh waktu ngejar gaby jkt48.
Steve Job jarang mandi.
Winston Churchill tukang tidur.
Apa alasan kita hidup normal?
Kita semua gila. Godspeed!!!
"Live a life you will remember"
Gua juga introvert, tapi kadang perlu being vunerable.
Setelah hampir 5th ngadepin depresi di tambah hampir setahun ini gua kena self injury pula, gua coba lari dari gejala penyakit yg bolak balik ini, akhirnya mau ga mau gue harus mengadapi ini dengan Jujur sama diri sendiri.
That's an introverts need.
Don't give fuck to others opinion as long as you tell the truth and stand for yourself :)