Kadang, aku ingin menyapamu tiap kali statusmu update dimedia sosial.
Ingin sekali mengirimimu chat singkat.
Bertanya perihal kabarmu. Atau, sesekali menyampaikan selamat tidur, selamat pagi, atau mungkin menuliskan ‘aku kangen kamu’.
Namun, kita bukan siapa-siapa lagi.
Kamu kini adlah orang asing bagiku.
Sama seperti yang kamu ucapkan dulu sebelum aku begitu mengenalmu.
Aku orang yang asing bagimu.
Kamu takut aku memasuki hidupmu.
Meski akhirnya kamu biarkan masuk hidupmu untuk sementara.
Kamu biarkan aku menjadi bagian hidupmu.
Kamu jadikan aku seseorang yang menemani lelapmu.
Lalu, kamu memilih untuk menjadi tiada.
Aku tidak bisa berbuat apa-apa selain belajar menerima, bahwa ternyata begini rasanya terluka.
Dan, yang selalu aku bingungkan adalah aku yang kamu sakiti, tapi tetap saja aku ingin mengajakmu bicara kembali.
Aku tidak suka kamu diam begini.
Menjauhiku seolah aku adalah orang yang paling kamu benci.
Apa ada yang salah denganku yang mencintaimu?
Kamu tahu bahwa aku tidak lagi menginginkanmu.
Aku hanya ingin kita menjadi dua orang yang baik-baik saja.
Meski aku ragu, jika kembali memiliki kebersamaan seperti dulu.
Aku tidak yakin tidak memendam rindu padamu.
Setiap kali membuka media social, aku selalu mencari tahu perihal kamu.
Meski sesaat setelah itu bukan lega yang kurasa, tetapi sesak mengimpit dada.
Kamu sudah sibuk dengan duniamu.
Tidak ada lagi aku yang kautuliskan seperti dulu.
Kadang aku malah menebak-nebak sedang dengan siapa kamu saat ini.
Apakah kamu bahagia sepenuh hati? Atau kamu menjadikan dia seperti aku juga.
Seseorang yang kamu cintai hanya sementara.
Semakin sering aku mencari tahu perihal kamu, semakin banyak hal yang menumpuk dikepalaku. Pertanyaan-pertanyaan yang menghukumku kemudian harinya.
Sebagai orang yang pernah bersamamu, aku ingin kamu tetap bahagia.
Meski kadang aku tidak bahagia melihatmu bahagia dengan orang yang bukan aku.
Meski sejujurnya aku masih inginkan kamu yang menemaniku.
Namun, aku sadar hidup harus kulanjutkan.
Sekeras apa pun aku inginkan kamu, jika saja kamu tidak pernah menginginkanku,
kitan akan tetap di kekalkan sebagai masa lalu.
Aku takbisa berbuat apa apa lagi selain menerima sebuah kenyataan yang begitu pahit dan luka hati yang sangat mendalam..
Sebab, semenjak awal jatuh cinta aku ingin mengenalmu untuk membuatku bahagia.
Menjadi kekasih atau hanya sebatas mantan kekasih saja.